Iklan
ITU platform Desenrola Brasil, sebuah program yang bertujuan untuk memerangi gagal bayar di Brasil, diluncurkan pada Senin (9). Dengan demikian, penduduk yang mempunyai penghasilan sampai dengan dua upah minimum atau yang merupakan bagian dari CadÚnico dan berhutang sampai R$ 5 ribu akan bisa menegosiasikan utangnya.
Fitur baru lainnya adalah platform tersebut memiliki alat edukasi keuangan yaitu Platform Meu Bolso em Dia Febraban. Jadi, lihat semua detail fitur baru ini di bawah!
Saku Saya di Hari
Seperti disebutkan sebelumnya, alat ini tersedia di platform Desenrola Brasil dan melaluinya konsumen dapat menemukan konten gratis dan informatif tentang keuangan, seperti:
Iklan
- Kursus;
- Simulasi;
- Jalur pembelajaran;
Selain itu, ada I-SFB (Indeks Kesehatan Keuangan Brasil), yang menunjukkan bagaimana analisis individu dapat dilakukan untuk menciptakan strategi guna menyeimbangkan keuangan Anda. Dengan cara ini, siapa pun yang ingin mengakses konten hanya perlu masuk ke platform Desenrola Brasil.
Perlu digarisbawahi bahwa ide utama dari fitur baru ini adalah untuk menghadirkan konten pendidikan keuangan kepada kelompok masyarakat yang berhutang. Oleh karena itu, para pendidik keuangan menghasilkan konten yang terbagi menjadi:
Iklan
- Perencanaan keuangan;
- Penciptaan tabungan;
- penyelesaian hutang;
- Tabungan;
- Hubungan dengan uang;
- Investasi.
Konten tersedia dalam bahasa yang mudah diakses, untuk menjangkau semua khalayak.
Fase Desenrola Brasil
Program Desenrola Brasil memiliki 3 momen berbeda, lihatlah:
- Pengurangan utang kecil: program tahap pertama yang mencakup masyarakat yang memiliki utang bank hingga R$ 100;
- Tahap kedua adalah renegosiasi utang masyarakat berpenghasilan hingga R$ 20 ribu
- Tahap ketiga, yang kita jalani sekarang, mencakup warga Brasil yang memiliki pendapatan hingga dua upah minimum atau mereka yang terdaftar di CadÚnico dan memiliki hutang hingga R$ 5 ribu.
Untuk mengakses platform, pengguna harus memiliki tingkat sertifikasi emas atau perak, serta data pendaftaran yang diperbarui.
Gambar: Jeane de Oliveira / Pronatec