Bradesco harus memberikan kompensasi kepada klien R$ 7 ribu setelah keputusan pengadilan. Cari tahu alasan hukuman tersebut.
Kekalahan hukum lainnya bagi bank nasional, ketika pengadilan memerintahkan Bradesco untuk memberikan kompensasi kepada pelanggan sebesar R$ 7 ribu. Keputusan tersebut diambil setelah bank tersebut gagal memenuhi komitmennya dan memberikan layanan yang tidak memuaskan.
Kode Perlindungan Konsumen menetapkan bahwa pelanggan hanya boleh membayar produk atau layanan yang telah mereka kontrakkan. Dalam skenario ini, Bradesco menghadapi kecaman karena melakukan hal sebaliknya. Berdasarkan informasi dalam kasus tersebut, bank melakukan penagihan tidak sah pada rekening nasabah.
Baca juga: Bank Sentral mengumumkan kalender rinci untuk Pix Automatic; lihat detailnya.
Mengingat diskon yang tidak dapat dijelaskan, pelanggan memutuskan untuk menuntut bank, meminta penggantian jumlah yang didebit dan meminta kompensasi atas kerusakan moral. Hakim dalam kasus ini mendukung argumen ini.
Bradesco menghadapi hukuman karena mengurangi nilai pensiun kliennya
Dokumen kasus mengungkapkan bahwa penggugat adalah seorang pensiunan yang memilih Bradesco untuk menerima manfaat INSS-nya. Namun, dia mengidentifikasi pemotongan yang tidak semestinya dari masa pensiunnya.
Bank, dalam pembelaannya, mengklaim bahwa jumlah yang dipotong mengacu pada “keranjang layanan” di rekening pensiunan. Karena dia tidak meminta atau mengizinkan biaya ini, dia mengajukan gugatan terhadap Bradesco. Pada tingkat pertama, hakim memerintahkan penggantian jumlah tersebut dengan koreksi dan bunga, tetapi menolak kompensasi atas kerusakan moral.
Jadi, klien mengajukan banding. Pada kesempatan kedua, hakim menyetujui pendapat pensiunan tersebut, dan Bradesco diperintahkan untuk membayar kompensasi.
Baca juga: Nilai R$ 2,8 juta yang akan diterima? Cari tahu informasi pembayaran.
Bagaimana kalimat terakhir dibuat?
Menurut pendapatnya, hakim memutuskan untuk mempertahankan putusan tingkat pertama dan menambahkan ganti rugi moral sebesar R$ 7 ribu. Selain itu, ia juga menetapkan besaran biaya hukum sebesar TP3T 201 dari total ganti rugi.
Meski Bradesco divonis bersalah pada tingkat kedua, pihaknya masih bisa mengajukan banding atas keputusan tersebut.